Opini Jannik Sinner Dibandingkan Dengan Novak Djokovic Usai Australian Open
2025-01-31 05:08:29 By Odegaard
Petenis berkebangsaan Italia sukses mempertahankan gelar Australian Open sekaligus memenangkan gelar Grand Slam ketiga dalam kariernya usai mengalahkan Zverev dengan tiga set langsung. Disudutkan memasuki babak tiebreak set kedua membuat final tersebut tampak lebih kompeitif dibandingkan kedudukan akhir.
Petenis peringkat 1 dunia hanya kehilangan dua set di sepanjang perhelatan Australian Open musim 2025. Satu-satunya perjuangan cukup signifikan yang ia hadapi adalah ketika ia sakit di babak keempat melawan Holger Rune dan mengalami kram di set ketiga semifinal melawan Ben Shelton.
Konsistensi dari area baseline yang tampak tanpa henti, keatletisan, dan fokus petenis berkebangsaan Italia di sepanjang pertandingan telah begitu luar biasa dalam 12 bulan terakhir. Hal tersebut memancing Zverev setelah final Australian Open membandingkan petenis berkebangsaan Italia dengan Djokovic.
“Itu pujian yang mengagumkan dari Sascha. Saya pikir semua orang berbeda dalam satu hal. Tentu saya memiliki beberapa kemiripan dengan gaya permainan Novak. Saya masih yakin ketika Novak memainkan permainan terbaik, akan sangat, sangat menyulitkan untuk mengalahkannya,”
“Tetapi terkait gaya permainan, saya melihatnya, berusaha memahami apa yang ia lakukan, bagaimana ia mengatasi momen-momen penuh tekanan, dan momen-momen penting. Saya masih percaya bahwa kami berbeda sebagai petenis karena semua orang berbeda, tetapi yang pasti, kami memiliki kemiripan.”
“Kemiripan itu antara lain memiliki pukulan yang cukup rapi dari area baseline, memiliki gerakan yang baik, sedikit memiliki pemahaman di mana lawan anda memainkan bolanya.”
Petenis peringkat 1 dunia mungkin dilihat sebagai versi superior Djokovic saat ini karena usia petenis berkebangsaan Serbia saat ini adalah 37 tahun. Sampai saat ini ia telah memenangkan tiga gelar Grand Slam sejak petenis berkebangsaan Serbia memenangkan gelar Grand Slam terakhir sampai saat ini, US Open musim 2023 yang menjadi gelar Grand Slam ke-24 dalam kariernya.
Perbandingan yang diungkapkan Zverev bisa dipahami dan tidak tanpa alasan, tetapi Sinner mungkin harus lebih berkembang sebelum ia mencapai level petenis berkebangsaan Serbia pada masa kejayaannya. Musim 2011 dan 2015 merupakan salah satu musim yang dipertimbangkan sebagai musim terbaik petenis berkebangsaan Serbia setelah ia mendominasi kedua musim tersebut.
Sedang Tayang
🔥 Populer